Thursday, February 08, 2007

Jakarta kebanjiran "air"

Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh

Sudah hampir sepekan warga jakarta terutama yang berdomisili di daerah rawan banjir hidup memprihatinkan. Mereka terpaksa meninggalkan harta benda, mengungsi ke tempat-tempat yang tidak banjir. Ada yang kehilangan sanak saudara akibat tersengat listrik, tenggelam, ataupun sakit. Banjir yang terjadi dijakarta mencapai puncaknya hari jumat lalu, 2 Februari 2007. Ditengah lelapnya tidur tiba-tiba mereka harus dikagetkan dengan genangan air yang cepat naik kedalam rumah mereka.

ada satu kisah lucu dari teman kantor saya, katanya sopir beliau rumahnya ikut kebanjiran. yang lucunya sewaktu tengah malam terbangun ia merasakan punggungnya basah, ia pikir wah keringatan sampe ngucur begini hehehe.. eh gak taunya pas turun dari tempat tidur, kok bunyi cepok cepok.. dan ga disangka air sudah masuk kedalam rumahnya :D.. Cepat-cepat ia bangunkan istri dan anak yg masih bayi. Sewaktu mereka keluar rumah dg bekal seadanya, ternyata diluar tak terasa banjir sudah sepinggang.

Banyak warga yang sudah mengungsi , ada yang langsung mengungsi kemesjid-mesjid, rumah tetangga, saudara ataupun tempat-tempat yang bisa dijadikan "rumah" sementara. Yang sungguh memprihatinkan adalah mereka yang mau tidak mau mengungsi ke pertokoan bahkan stasiun pun dijadikan tempat pengungsian.

Ramai-ramai warga jakarta serta aparat maupun LSM bahu membahu memberikan bantuan semampunya. Ini pun masih dikeluhkan korban banjir karena pembagian bantuan yang tidak merata. Kejadian ini dialami oleh teman kantor yang tinggal di puri kartika, Ciledug. Ibu ini kekurangan pasokan makanan, sementara rumah teman kantor lain yang tinggalnya berdekatan ternyata sangat keliebihan makanan. Bantuan darimana mana datang, sampai ada yg memberikan bantuan berupa kasur. Hari ini teman-teman kantor datang keciledug untuk memberikan bantuan yang diperlukan.

Akibat banjir

Selain mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan harta, banjir juga menimbulkan sampah yang menggunung dijalan-jalan, rusaknya infrastruktur, bau yang tidak sedap, dan kekhawatiran timbulnya penyakit-penyakti seperti demam berdasarh, kutu air, flu, batuk, asma. Disi lain banjir juga mengganggu pendistribusian bahan makanan sehingga harga sembako menjadi melonjak.

Mengapa banjir terjadi?!

Banjir yang terjadi di DKI Jakarta disebabkan oleh tiga faktor, yakni meluapnya sungai (13 sungai yang ada), tak mampunya situ (danau buatan) menampung air hujan di daerah yang berada di bawah permukaan air laut (40% wilayah DKI) serta karena pasangnya air laut.
”Ada tiga langkah strategis, pertama membangun Banjir Kanal Timur (BKT), kedua membangun folder untuk me-nampung air dan memompa ke sungai, dan ketiga reklamasi pantai,” kata Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, saat memapar--kan situasi banjir dan penanganannya di hadapan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang mengunjungi ”crisis center” di Balai Kota DKI Jakarta, Minggu (4/2) (sumber : republika)

Semoga apa yang dipaparkan oleh Gubernur kita tidak hanya lips service semata tetapi dapat dilaksanakan sehingga banjir yang datang 5 tahunan ini tidak terjadi lagi di tahun mendatang.

Teriring belasungkawa yang terdalam bagi saudara-saudara yang ditinggalkan sanak saudaranya karena banjir. Semoga Allah mengampuni dosa-dosanya dan kepada yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan amiin.. dan bagi sahabat-sahabat yang ikut merasakan dampak banjir.. semoga diberi keluasan rezki oleh Allah dan diberi ganti tempat yang lebih baik.. amiinn..

”Sangat menakjubkan bagi orang mukmin, apabila segala urusannya sangat baik baginya, dan itu tidak akan terjadi bagi seseorang yang beriman, kecuali apabila mendapatkan kesenangan ia bersyukur, maka yang demikian itu sangat baik. Dan apabila ia tertimpa kesusahan ia sabar, maka yang demikian itu sangat baik baginya.”(HR. Muslim)

Semoga kita termasuk didalamnya yang apabila mendapatkan kesenangan tak lupa untuk bersyukur sedangkan bila tertimpa kesusahakn menyebrahkan segala urusan hanya kepada Allah dengan sabar dan ikhtiar..

wassalamu'alaykum wrwb.

0 Komentar:

Post a Comment

<< Home