Aku dapat artikel ini di http://cyberman.cbn.net.id
Secara medis bagaimana, dan apakah ini terbukti berhasil, belum dapat data yang akurat.. mungkin ada yg lebih paham, silahkan menanggapi ^^
Secara medis bagaimana, dan apakah ini terbukti berhasil, belum dapat data yang akurat.. mungkin ada yg lebih paham, silahkan menanggapi ^^
Merencanakan jenis kelamin anak dapat dilakukan dengan penyaringan sperma. Teknologi untuk ini sudah memungkinkan. Namun, untuk praktisnya, dapat diupayakan “lakukan sendiri” secara sederhana sebagai berikut. Pertama, usahakan agar kohabitasi (persetubuhan) terjadi pada saat ovulasi (14 hari sebelum haid yang akan datang). Persisnya, bila dilakukan pengukuran suhu basal (dengan termometer setiap bangun tidur pagi), dari grafik suhu akan tampak, pada saat suhu tubuh meningkat setengah derajat Celcius, itu berarti terjadi ovulasi. Saat itulah istri langsung “ditubruk”.
Kedua, perbanyak makan jenis daging-dagingan dan kurangi sayur mayur, agar suasana vagina cenderung lebih basa (kurang asam). Kita tahu, spermatozoa jenis yang akan menjadi pembentuk bayi laki-laki bertabiat tidak begitu tahan asam.
Hal lain, suasana Ms VG dibuat tidak terlampau asam. Normal suasana sekitar situ memang cenderung asam. Menjadi lebih asam bila sedang mengalami keputihan. Wanita yang keputihan cenderung mendapat anak perempuan, dan susah dapat anak lelaki.
0 Komentar:
Post a Comment
<< Home